Rising Wedge dan Falling Wedge Pattern: Arti dan Interpretasinya

Produk-produk yang diperjualbelikan di pasar modal dan pasar komoditi berjangka adalah salah satu produk dengan pergerakan harga paling transparan di dunia. Perubahan harga produk-produk seperti forex dan saham akan terus update setiap menit atau bahkan detik.

Salah satu analisis teknikal yang digunakan untuk memperkirakan pergerakan harga produk di pasar ini bernama wedge. Wedge dibagi dua yaitu rising wedge dan falling wedge. Berikut ini pembahasan lengkapnya.

Pengertian Wedge Pattern

Wedge pattern adalah pola pergerakan harga yang ditandai dengan pergerakan dua garis (resistance dan support) menuju ke arah yang sama (konvergen). Biasanya kedua garis tersebut menghubungkan tingkat harga tertinggi dan terendah suatu aset dalam 10 sampai 50 periode perdagangan.

Pola ini memiliki beberapa karakteristik umum seperti:

  1. Adanya dua garis resistance dan support yang mengarah ke arah yang sama (bisa naik atau turun). 
  2. Penurunan jumlah volume perdagangan seiring dengan perubahan harga.
  3. Adanya bagian trend yang terkena breakout.

Wedge pattern umumnya mengindikasikan bahwa trend pergerakan harga yang sedang terjadi akan segera berakhir (reversal). Namun ada juga wedge pattern tertentu yang mengindikasikan adanya keberlanjutan (continuation) dari trend yang ada.

Pengertian Rising Wedge Pattern

Rising wedge, atau yang sering juga disebut sebagai ascending wedge, adalah pola wedge yang terbentuk biasanya setelah trend kenaikan harga dimana garis resistance dan garis support bergerak menuju arah yang sama tapi garis support terlihat lebih miring. 

Hal ini menandakan bahwa pembentukan harga terendah baru lebih cepat dibandingkan pembentukan harga tertinggi baru sehingga pada titik tertentu, harga tidak naik lebih tinggi lagi tapi justru membalik atau turun ke bawah. Maka dari itu, ascending wedge juga disebut-sebut sebagai salah satu bearish reversal

Akan tetapi, ada kalanya juga ascending wedge justru menjadi sinyal keberlanjutan trend yang berlangsung. Hal ini terjadi apabila ascending wedge terbentuk setelah trend penurunan harga. 

Contoh

Gambar 1: Rising wedge (Sumber: hsb.co.id)

Pada gambar di atas terlihat bahwasannya garis support (bawah) dan resistance (atas) mengarah ke arah yang sama yaitu peningkatan harga. Garis support memiliki derajat kemiringan yang lebih tajam. Hal ini dibuktikan dengan semakin kecilnya selisih antara harga tertinggi dan harga terendah yang digambarkan oleh garis berwarna biru. Benar saja, setelah rally beberapa waktu, harga aset tersebut menunjukkan penurunan. 

Gambar 2: Rising wedge (Sumber: hsb.co.id)

Berkebalikan dengan gambar nomor 1, terlihat pada gambar 2 kalau rising wedge terjadi setelah trend penurunan harga. Hal ini menunjukkan gejala keberlanjutan trend penurunan harga aset tersebut. Jika dilihat dari gambar 2 di atas, harga suatu aset memang sempat naik, tapi tak lama kemudian mengalami penurunan. 

Pengertian Falling Wedge Pattern

Falling wedge adalah pola dimana garis resistance dan support memang mengarah ke arah (konvergen) yang sama yaitu menunjuk ke arah penurunan harga. Kali ini, derajat kemiringan garis resistance lebih tajam dibandingkan garis support. 

Hal ini berarti bahwa pembentukan harga tertinggi yang baru (yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya) lebih cepat dibandingkan pembentukan harga terendah yang baru sehingga pada satu titik jarak antara garis resistance dan support menyempit dan harga berbalik naik. Oleh sebab itu, falling wedge pattern atau yang juga disebut dengan descending wedge sering dianggap sebagai tanda bullish reversal

Contoh

Gambar 3: Falling wedge (Sumber: hsb.co.id)

Pada gambar tersebut, terlihat kalau garis resistance lebih miring dibanding garis support. Ini artinya, harga aset tersebut mengalami trend penurunan harga tertinggi sementara harga terendahnya relatif tidak berubah. 

Artinya, trader masih mau membeli aset tersebut pada tingkat harga terendah yang sama. Karena suatu saat harga tertinggi nyaris sama dengan harga terendah, maka trader secara natural berbondong-bondong membeli aset tersebut sehingga harganya naik kembali (reversal). 

Di sisi lain, descending wedge juga bisa menjadi sinyal keberlanjutan trend harga. Hal ini terjadi apabila wedge tersebut terletak setelah peningkatan harga. Contohnya:

Gambar 4: Falling wedge (Sumber: hsb.co.id)

Fenomena yang ada pada gambar 4 bisa terjadi karena terdapat beberapa trader yang take profit padahal harga aset tersebut masih bisa naik ke level yang lebih tinggi lagi. Maka dari itu, tidak heran jika tidak lama kemudian harga kembali naik. 

Strategi Trading Dengan Rising Wedge dan Falling Wedge

1. Identifikasi wedge terlebih dahulu

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi bentuk wedges terlebih dahulu. Caranya adalah pertama dengan menghubungkan titik-titik resistance dan support selama 10 periode perdagangan. Setelah itu, lihat polanya. Jika garis resistance dan support saling mendekat satu sama lain dan ada penurunan volume perdagangan, maka disitulah letak wedges terjadi. 

2. Tunggu breakout muncul

Seperti yang telah tertulis di atas, breakout adalah salah satu komponen terjadinya sebuah wedge pattern entah itu ascending maupun descending wedge pattern. Adanya breakout pada garis resistance dan support seolah menjadi konfirmasi bahwa pada wedge tersebut akan terjadi pembalikan trend (reversal).

Anda perlu ingat bahwasannya pada rising wedge, breakout konfirmasi harus terletak pada garis support. Sebaliknya, pada falling wedge, sinyal breakout terletak pada garis resistance. 

3. Beli saat falling dan jual saat rising

Sebagaimana yang tertulis di atas, falling wedge adalah salah satu sinyal bullish reversal atau harga akan memantul naik. Oleh sebab itu, jika breakout menembus garis resistance pada pola ini, maka trader disarankan untuk masuk ke pasar dengan membeli aset terkait. 

Sebaliknya, jika yang ada adalah rising wedge dengan breakout di garis support, maka trader disarankan untuk menutup posisi atau menjual aset tersebut karena wedge jenis ini adalah sinyal bearish reversal.

Namun terlepas dari bentuk dan interpretasi pola harga ini, trader disarankan untuk melakukan persiapan yang dibutuhkan sebelum trading seperti, membuat trading plan, memasang stop loss dan take profit serta menyiapkan mental trading. 

Kesimpulan

Wedge adalah pola harga dimana garis resistance dan support bergerak ke arah yang sama. Rising wedge terjadi ketika garis resistance dan support miring ke atas tapi dengan garis support yang lebih miring sementara falling wedge terjadi ketika kedua garis tersebut menukik ke bawah dan garis resistance terlihat lebih miring daripada garis support.

Dengan perkembangan teknologi bernama olah big data yang semakin maju, maka tidak heran jika naik turunnya harga produk tersebut bisa diperkirakan sebelumnya menggunakan indikator teknikal. Meskipun kadang kurang akurat, namun prediksi perubahan harga ini secara langsung membantu trader untuk melawan ketidakpastian di pasar. 

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan