Saham Blue Chip: Definisi, Kriterianya, Kelebihannya

Saham blue chip adalah saham yang paling banyak diincar oleh para investor karena dianggap akan memberikan profit yang stabil dan juga memberikan keamanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis-jenis saham lainnya.

Pasti anda sering dengarkan saham blue chip, lalu apa sih saham ini sebenarnya? Mengapa saham jenis ini banyak digemari para investor bermodal besar? Apa aja sih kelebihan dan kekurangannya? Apa bisa investor bermodal kecil memilikinya? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sedikit mengganggu fikiran Anda!

Nah, kali ini akan dibahas mengenai segala hal yang terkait dengan jenis saham ini, termasuk dari segi karakteristiknya maupun kelebihan dan kekurangannya. Penasaran dengan saham blue chip ini? Yuk, baca terus artikel ini hingga selesai untuk menambah wawasan Anda dalam dunia trading dan investasi saham! 

1. Saham blue chip adalah saham unggulan

Saham blue chip adalah saham unggulan

Namun sebelum lebih lanjut membahas secara mendalam mengenai tipe saham ini, ada baiknya dijelaskan mengenai definis, sejarah, dan contoh-contoh saham blue chip

Definisi saham blue chip

Saham blue chip adalah saham yang memiliki nilai pasar yang tinggi yang menjadi saham unggulan dan favorit bagi para investor selama beberapa tahun terakhir yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan handal yang cenderung memiliki catatan dan kredibilitas keuangan yang stabil. Pembayaran dividen secara berkala yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan penerbit saham blue chip dengan baik, menjadikan nilai sahamnya semakin populer dan bernilai tinggi. Menariknya saham blue chip adalah saham yang juga tetap menguntungkan meskipun situasi ekonomi kurang kondusif.

Sejarah saham blue chip

Anda penasaran dengan istilah blue chip, bukan? Dan kenapa saham ini dinamakan begitu? Sebenarnya jika Anda mengetahui berbagai istilah yang kerap digunakan pada permainan kartu poker di casino, maka Anda pasti mendengar istilah chip-chip atau kepingan yang berwarna putih, merah, dan biru yang memiliki nilai berbeda-beda. Nah, blue chip atau kepingan biru ini dianggap punya nilai yang paling besar dibandingkan dua warna lainnya.

Menurut sejarahnya, di tahun1923, seorang pegawai di Dow Jones bernama Oliver Gingold adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah ini sebab saat ia berada di bursa saham itu, ia memperhatikan ada beberapa saham yang harganya cukup mahal, antara $200 hingga $ 250 per lembarnya. Lalu ia mulai menamakan istilah blue chip kepada saham-saham ini karena nilai di pasarnya lebih tinggi dari saham-saham lainnya secara konsisten.

Contoh-contoh saham blue chip

Tentunya tidak banyak saham yang dianggap sebagai saham jenis ini, baik di bursa efek Indonesia maupun bursa efek dunia.

Contoh-contoh saham yang termasuk pada kategori jenis ini serta kode-kode sahamnya di bursa efek sebagai berikut:

Perusahaan-perusahaan nasional

  • PT Unilever Tbk (UNVR)
  • PT Aneka Tambang Tbk
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk
  • PT Astra Internasional Tbk (ASII)
  • Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
  • Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Perusahaan-perusahan asing/multinasional

  • Alphabet (GOOGL)
  • Amazon (AMZN)
  • American Express (EXP)
  • Apple (AAPL)
  • Coca Cola (KO)
  • Disney (DIS)
  • IBM (IBM)
  • Microsoft (MSFT)
  • Starbucks (SBUX)
  • Visa (V)
  • Walmart (WMT)

Baca Juga: 10 Saham Blue Chip Terbaik Layak Dibeli (Daftar Terbaru)

2. Apa itu syarat atau kualifikasi untuk menjadi saham blue chip?

Mendapat kategori saham blue chip boleh jadi merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi perusahaan-perusahaan karena sahamnya dianggap memiliki likuiditas yang cukup tinggi dan volatilitas yang lebih rendah. Namun untuk menjadi saham jenis ini, tidak bisa dilalui oleh para perusahaan dengan sembarangan, dimana mereka harus memiliki syarat-syarat tertentu untuk mempunyai saham dengan kategori ini.

Nah sejauh ini, ada 3 (tiga) syarat yang mesti dipenuhi sebuah perusahaan supaya sahamnya masuk kategori blue chip, sebagai berikut:

Perusahaan yang menerbitkan saham adalah perusahaan populer/terkemuka

Salah satu syarat yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk menjadikan sahamnya adalah saham blue chip adalah perusahaan ini tergolong sebuah perusahaan top pada bidangnya dan memproduksi barang atau pelayanan yang dominan. Anda pasti pernah mendengar nama-nama perusahaan itu melalui produk-produk yang dijual, atau pelayanan-pelayanan yang ditawarkan dan terlihat mendominasi pasar nasional atau internasional.

Jadi tak heran, Anda berfikir bahwa saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu bisa dianggap sebagai saham blue chip. 

Selain populer, perusahaan itu harus didirikan secara baik

Tidak hanya populer, perusahaan yang ingin memperoleh kategori saham blue chip juga harus didirikan secara baik (well-established).  Di dunia ini, ada beberapa perusahaan yang sangat populer, namun mereka tidak didirikan dengan baik sehingga tidak layak masuk kategori saham blue chip ini. Perusahaan-perusahaan ini seringkali melibatkan inovasi teknologi yang terus dikembangkan secara berkala.

Memiliki modal yang baik atau kuat

Sebagai contoh perusahaan Facebook dimana popularitasnya tidak usah diragukan lagi sebab hingga tahun 2019 saja sudah mempunyai lebih dari 2,5 miliar penggunanya di seluruh dunia. Bahkan Facebook juga memiliki kapitalisasi pasar senilai $600 miliar dollar hingga Mei 2020. Meskipun demikian, perusahaan ini tidak didirikan cukup baik sehingga sahamnya tidak bisa masuk kategori blue chip. Oleh sebab itu, Facebook bisa lebih mungkin tersingkir oleh para kompetitornya, berhenti pengoperasiannya oleh regulator-regulator, atau menjadi korban dari beberapa petaka yang tidak terantisipasi.

Selain dua syarat di atas, sebuah perusahaan dengan saham blue chip juga harus mempunyai modal yang baik sekurangnya pada dua cara.

Pertama, modalnya harus cukup kuat saat mengalami goncangan dan penurunan ekonomi. Kapitalisasi pasar dari sebuah perusahaan blue chip biasanya mencapai miliaran dollar atau lebih dari $ 10 miliar.

 Kedua, perusahaan harus mempunya rating kredit yang cukup tinggi untuk bisa digolongkan sebagai saham blue chip, sebab kegagalan perusahaan dalam membayar utang yang jatuh tempo sudah cukup dinyatakan bahwa sahamnya tidak masuk kategori blue chip. 

Iya benar sekali, ada beberapa perusahaan yang cukup populer dan baik didirikan, tapi tidak baik secara permodalan. Mereka ini biasanya akan tumbang di masa-masa sulit.

Contohnya di tahun 2020, perusahaan ritel JCPenney yang sangat populer di AS, harus dinyatakan bangkrut dan menutup sebagian toko swalayannya di AS.  Sahamnya pernah jatuh dengan nilai di bawah 1$ dan bahkan terancam akan dicoret pada bursa New York Stock Exchange. Sungguh menyedihkan, bukan?

3. Apa itu ciri-ciri saham blue chip yang perlu Anda ketahui?

Seperti sudah dipaparkan di atas, sebuah perusahaan yang populer di dunia juga bahkan di Indonesia belum tentu masuk kategori saham blue chip ini. Oleh karena itulah, untuk mengetahui apakah saham sebuah perusahaan merupakan saham dengan kategori blue chip, maka ada beberapa karakteristik yang perlu Anda ketahui. Dengan pengenalan ciri-ciri ini, Anda dapat mengindetifikasi dengan mudah untuk mengetahui apakah perusahaan ini adalah perusahaan blue chip atau bukan.

Ingin tahu ciri-cirinya? Yuk perhatikan poin-poin berikut ini secara baik:

Memiliki kekuatan keuangan yang kokoh dan solid

Salah satu ciri dari sebuah perusahaan yang saham-sahamnya tergolong sebagai blue chip adalah memiliki hutang yang rendah, serta peringkat kredit yang kuat dan ketersediaan uang tunai dalam jumlah besar. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan raksasa ini akan memiliki modal atau uang yang cukup untuk membayar berbagai tanggungan dan kewajiban finansial yang sudah jatuh tempo secara mudah. Jika memiliki utang, maka utang perusahaan ini tidaklah begitu besar yang nantinya akan mengancam operasional perusahaan. Intinya adalah perusahaan ini merupakan perusahaan sehat dari segi finansial.

Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti ini akan memiliki modal yang sangat kuat untuk mendukung ekspansi dan melebarkan sayap perusahaan, dan mendukung berbagai hal dan proses dari tingkat produksi ke tingkat distribusi produk-produknya. Karena hal inilah, saham-saham yang diterbitkan oleh mereka sangat dipercaya dan menjadi incaran para investor yang memiliki modal besar.

Model bisnis ekonomi yang menarik dan arus kas (cash flow) yang baik

Salah satu ciri kedua dari saham blue chip  ini adalah saham ini dapat dianggap sebagai ide ekonomi yang menarik dengan arus kas yang baik pula. Saham jenis ini biasanya akan menghasilkan return setiap tiga bulan sekali dalam bentuk dividen. Di Indonesia sendiri, biasanya dividen akan dibagikan oleh pihak perusahaan setiap tahun sebagai bentuk apresiasi kepada para pemegang saham (share holders).

Faktanya adalah berbagai perusahaan yang didirikan secara baik (well-established) juga berperan sebagai sebuah wadah investasi yang aman yang akan mewujudkan kepastian pendapatan yang terus menerus buat menopang perekonomian Anda. Dan pastinya pendapatan pasif ini akan menambah jumlah uang simpanan di bank Anda semakin besar.  

Diisi oleh tim manajemen-eksekutif jangka panjang dengan kinerja yang baik

Ciri ketiga dari saham blue chip adalah para perusahaan pada umumnya diisi oleh tim manajemen eksekutif yang sangat baik dan solid. Mereka bertahan cukup lama pada posisi mereka dalam pengelolaan dan pengoperasian perusahaan sebab mereka dianggap sudah memiliki kinerja dan profesionalitas yang tinggi. 

Tim ini juga akan bekerja secara inovatif, dengan mendesain berbagai strategi produksi, pemasaran, dan pendistribusian produk atau jasa secara baik dan tepat. Mereka memiliki ide-ide brilian dan sangat visioner dalam mengembangkan perusahaan mereka. Mereka juga akan faham akan apa yang mesti dilakukan saat perekonomian dunia tengah lesu untuk menjaga agar nilai saham ini tetap baik di bursa efek.  

Saham yang kuat dan menunjukkan pertumbuhan jangka panjang yang baik

Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan saham blue chip adalah perusahaan besar yang biasanya sudah mencapai potensi pertumbuhan maksimum mereka.  Mereka menunjukkan pertumbuhan yang baik sekali dan memiliki prospek masa depan yang menjanjikan meskipun terdapat goncangan-goncangan ekonomi global.

Tapi saham-saham ini terlihat atraktif dan bahkan ramai diperdagangkan di bursa-bursa saham walaupun ekonomi dunia sedang lesu.   Harga saham mereka yang sudah meningkat baik dalam periode jangka panjang menjadi bukti bahwa saham mereka adalah saham blue chip yang layak Anda pertimbangkan.

Kapitalisasi pasar yang besar

Salah satu karakter yang paling membedakan antara saham blue chip dengan saham biasa adalah kapitalisai pasar saham-saham blue chip ini sangat besar. Jika kapitalisasi pasar itu bukan yang terbesar di antara para kompetitor lainnya, namun itu yang terbesar di industrinya. Maka tak heran, apabila selembar saham yang dijual oleh perusahaan-perusahaan besar ini, akan bernilai beberapa ratus dollar.

Untuk ukuran di Indonesia, biasanya kapitalisasi besar yang dapat dianggap sebagai saham blue chip ini adalah berkisar antara 10 hingga 40 triliun rupiah ke atas; perusahaan dengan kapitalisasi pasar sebesar antara 500 miiliar rupiah hingga 10 triliun rupiah dianggap sebagai saham lapis dua, dan bukan saham blue chip, sementara perusahaan dengan kapitalisasi di bawah 500 miliar rupiah, maka sahamnya masuk dalam kategori saham lapis ketiga.

4. Kelebihan dan Kekurangan saham blue chip yang perlu Anda pertimbangkan

Jika ingin mulai berinvestasi pada saham blue chip ini, maka ada baiknya agar Anda memperhatikan beberapa kelebihan dan kekurangan berinvestasi pada jenis saham ini. Sebab bagaimanapun juga, meskipun saham ini terlihat menggiurkan dan menggoda karena diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan bergengsi dan bonafid, tapi ada beberapa kekurangan yang layak Anda perhatikan.

Mau tahu kelebihan dan kekurangan saham blue chip ini? Yuk, kita intip sekarang seperti dipaparkan di bawah ini!

Kelebihan-kelebihan saham blue chip yang perlu Anda ketahui sebelum berniat investasi:

Memiliki kebijakan dividen yang baik

Salah satu kelebihan dengan adanya investasi pada saham blue chip adalah perusahaan yang Anda beli sahamnya itu umumnya mempunyai kebijakan dividen yang baik dan teratur.  Biasanya perusahaan-perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip memiliki neraca keuangan, pernyataan pendapatan dan pernyataan arus kas yang kuat.

Perusahaan itu akan memberikan hasil dividen tiap tiga bulan sekali secara teratur, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Anda hanya tinggal duduk manis di rumah sambil memonitor pergerakan harga saham yang sudah dibeli, dan profit perusahaan berupa dividen ini akan dibagikan kepada masing-masing pemilik saham sesuai dengan besaran saham yang dimiliki.

Semakin besar nilai saham yang dimiliki, maka akan semakin besar pula nilai dividen yang akan diterima. Oh iya, dividen ini juga tetap diberikan oleh perusahaan kepada para investornya meskipun tengah berada di situasi ekonomi yang buruk.

Dianggap sebagai pilihan yang aman selama penurunan pasar

Selain keunggulan adanya pemberian dividen, investasi pada saham blue chip ini akan tergolong aman pada situasi pasar apapun juga. Artinya, investasi Anda akan aman meskipun terjadi resesi atau kelesuan ekonomi, inflasi keuangan, dan stagnasi ekonomi, baik terjadi secara nasional maupun internasional, sebab saham jenis ini tidak akan pernah sepi dari incaran para investor mengingat berbagai keunggulan yang ditawarkan. Jadi Anda tidak perlu khawatir dengan investasi Anda pada saham blue chip sebab pada segala kondisi yang ada, Anda tetap akan bisa memetik keuntungan.

Meskipun demikian, itu tidak berarti Anda sebagai investor tidak akan kehilangan banyak uang pada periode jangka pendek. Anda bisa saja kehilangan sepertiga atau bahkan setengah dari uang yang Anda investasikan saat terjadi penurunan pasar yang sangat dalam/curam. Namun jika Anda cukup bersabar dan menahan posisinya, misalnya hingga 30 tahun atau lebih, maka nilai saham-saham itu akan menguat kembali dan mampu memberikan Anda keuntungan yang tinggi.

Intinya, saham-saham ini relatif aman dan hanya sedikit saja dari para investor yang mengalami kebangkrutan.

Memiliki pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan

Kelebihan ketiga dari investasi pada saham blue chip adalah saham ini dinilai sebagai saham yang selalu tumbuh secara stabil dan berkelanjutan bahkan hingga mencapai puluhan tahun. Dengan beberapa keistimewaan yang dimiliki, saham blue chip ini akan selalu mempunyai likuiditas yang tinggi sebab saham ini sudah memperoleh kepercayaan yang tinggi di dunia keuangan. Oleh karena itulah, Anda tidak perlu bimbang dengan nilai saham jika suatu saat berniat untuk menjualnya.

Tidak hanya itu, jika Anda lihat sejarah pergerakan nilai saham blue chip yang cenderung memberikan return antara 8% hingga 12% kepada para investornya setiap tahun, maka Anda akan merasa yakin bahwa jenis saham ini memiliki pertumbuhan yang cukup stabil dan berlangsung terus menerus.

Kekurangan-kekurangan saham blue chip yang perlu Anda perhatikan secara cermat:

Pertumbuhan yang stabil, berkelanjutan tetapi lambat

Salah satu kekurangan dari investasi pada saham blue chip adalah jenis saham ini ternyata memiliki potensi perkembangan yang agak lambat, meskipun mempunyai pertumbuhan yang cukup stabil. Kok bisa begitu ya? Bukankah mereka itu adalah perusahaan-perusahaan yang besar dan sangat populer? Faktanya adalah demikian, sebab sebelum Anda membeli sahamnya, perusahaan itu merupakan perusahan yang sudah besar dan sukses, dimana mereka akan memiliki ruang terbatas untuk tumbuh berkembang.

Misalnya begini, jika Anda berinvestasi $ 1000 dan memperoleh return sekitar 10% selama 30 tahun, maka di akhir waktu, Anda akan memperoleh keuntungan senilai $ 19.828 atau 1.882%.  Keuntungannya sangat lama sekali, bukan?

Tetapi jika Anda investasi pada selain saham ini, Anda mungkin akan memiliki keuntungan yang jauh lebih besar di akhir waktu selama periode yang sama (30 tahun).  Atau jika mau, Anda bisa berinvestasi saham pada salah satu broker trading online terpercaya seperti Mitrade supaya Anda bisa untung dengan cepat, tanpa perlu menunggu waktu hingga puluhan tahun.

Diperlukan modal awal dalam jumlah besar

Harga saham blue chip biasanya sangat tinggi, dan untuk membelinya, investor biasanya akan membutuhkan modal awal dalam jumlah besar. Oleh karena itu, saham blue chip tidak cocok untuk investor kecil dengan modal kecil.

Bayangkan saja, Anda mesti mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk bisa membeli satu lembar saham mereka. Benar-benar mahal, bukan? Bagi calon investor dengan modal yang kuat, hal itu tentu bukan masalah. Tapi bagaimana dengan mereka yang hanya punya modal investasi pas-pasan? Pasti mereka akan berfikir dua kali untuk menanamkan modalnya di saham blue chip. 

Karena itulah, jika Anda kebetulan punya modal investasi yang kecil, maka Anda mesti mencari opsi lain yang tepat untuk memulai investasi saham seperti misalnya saja ikut bergabung dengan salah satu broker trading secara online yang menawarkan fasilitas modal awal yang sangat kecil tapi bisa untung besar seperti broker Mitrade.

5. Haruskah Anda berinvestasi di saham blue chip?

Jika Anda memiliki modal yang sangat besar, ya mengapa tidak?  Jika Anda mampu dari segi permodalan, maka Anda bisa membeli salah satu saham blue chip yang tersedia di bursa-bursa efek dunia dan Indonesia.

Dan percayalah, diversifikasi, merupakan kunci penting saat berinvestasi, bahkan jika And tengah berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang tergolong kokoh secara luas.  Mendiversifikasi mengharuskan Anda menyebarkan modal Anda pada beberapa jenis perusahaan, termasuk perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi kecil, menengah, dan besar, dari berbagai industri di dalam maupun luar negeri.

Tentu saja, saham blue chip cukup populer di kalangan para investor karena reliabilitas atau kepercayaannya yang baik. Tapi itu tak berarti saham-saham itu akan kebal dengan penurunan pasar. Mereka sudah teruji dengan baik sebab puluhan hingga ratusan beroperasi, perusahaan-perusahaan itu mampu kokoh berdiri dari situasi ketidakpastian ekonomi.

Para investor juga akan sangat diuntungkan oleh pembayaran dividen dari saham blue chip ini. Dividen ini biasanya terlihat menarik jika kalian menggeluti investasi untuk memperoleh penghasilan bulanan yang akan lebih terasa manfaatnya jika Anda sudah masuk usia pensiun nanti.

Jadi sebenarnya tak ada alasan untuk menunda-nunda investasi pada saham blue chip ini jika Anda adalah calon investor yang memiliki modal yang sangat besar. Bukan begitu?

Baca Juga: Cara Beli Saham Online 2021 (Panduan Mulai Cepat)

Kesimpulan

Saham blue chip adalah saham yang sungguh diunggulkan sebab menawarkan berbagai macam keuntungan yang tidak bisa Anda dapatkan jika berinvestasi pada saham biasa. Anda akan menerima dividen secara teratur, investasi Anda juga akan aman meskipun kondisi ekonomi tidak kondusif dll.

Meskipun demikian, Anda perlu juga memperhatikan beberapa kelemahan dari saham blue chip ini, salah satunya adalah Anda harus mempersiapkan modal yang tidak sedikit untuk memulai investasi. Selain itu, keuntungan yang didapat juga memerlukan durasi yang cukup lama hingga puluhan tahun. Jika Anda tidak suka menerima kekurangan-kekurangan ini, maka ada solusi lain yang bisa ditawarkan. Salah satunya adalah dengan memulai investasi saham pada salah satu broker trading online yang paling direkomendasikan digunakan di tahun ini seperti Mitrade.


Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan